Selasa, 27 Januari 2009


Will the war between the nations with the Palestinian nation israel? And, if israel aggression is aggression to Gaza military last? Will israel ambition stop with the Middle East region?

palestin




Kamis, 22 Januari 2009

Mother ... How I Schools More


motheeer.... I want to go home ... sorry mother ... no want stealing again. I want to go to school again mother .... That is the sadness SR, whereas the view mother Ny Damia (34) entered the detention room door House (Rutan) Class II B Balikpapan, East Kalimantan. Kid was running as fast as lightning ago hug his mother. SR cry - kid aged 9 years old - making prisoners and other guests, compassionate.shobby atmosphere is becoming increasingly sobby blue kid when the hug and kiss the body of his mother's cheek.

Wear T-shirt black and red shorts combined black kid born in Manado, 27 September 1999, it looks neat. Straight hair still wet shiny shiny. Unrelenting mouth SR devote himself to the contents Damia. SR appear to regret because you want to have a bicycle in a way to take the property of others.

"Bu ... I want to go home, nostalgic same mother, the mother of the main do not go home again. not I would like here (prison cell) hold," while crying in his mother's embrace. To stop cry, Damia provide purchased rice wrapped in rutan. Then Damia own in order to provide mobile SR consoled play the game.

Damia, said her son had just moved from one cell sunday oficcer Balikpapan North cell prison related to the case of theft. While HP holds, kid plain justify the words of his mother, who want to have a bicycle. he wishes not in succession because their parents are not able to buy a bicycle, SR ago about playing in the area housing Wika a city transportation from her home in way Patimura RT 74 Km 4 Batu Ampar (in front of Hotel Beriman). When it is to see himself being a bicycle in the front of the home page.

Without thinking long term, he was cycling with a friend named Riki. "I just take a bike with friends in Wika to play. I am the wheel and friends in the back of a freeloader. After I was arrested Pak security," said first-born child of the couple Elly Rotty and Damia this.

Gen. experienced SR was about one month ago. However, it suffered plain kid should bear the burden as adults. He gathered with hundreds of adult criminals in rutan so that some of the prison cell so familiar with.

In the debate, again SR whine to his mother that he was immediately removed from the environment Rutan. "Bu Bu ... What I want to go home, like school again," he said while tears meneteskan. However, Damia could only cry and hug the kid because it does not feel able to protect their children from jeratan law. "How did this ... I can not do anything. Until when my child suffer like this," said Damia while are will tears and hug the body of tiny children.

Minggu, 18 Januari 2009

Abi, Aku Sekarat”


Abi, aku sekarat.”


Kalimat ini terus bergema di telinga Kamal Awaga bersamaan dengan sakit hati yang ia rasakan. Ini adalah kalimat terakhir yang diucapkan anaknya, Ibrahim yang berumur 9 tahun, sebelum ia akhirnya menjadi syahid (Insya Allah) akibat serangan biadab Israel.

“Mereka membunuh putraku dengan tangan dingin,” ungkap Kamal dalam keadaan yang terguncang menghadapi kematian anaknya yang tragis.

Ibrahim akhirnya menambah jumlah korban jiwa anak-anak Gaza yang dibunuh Israel, menjadi lebih dari 350 nyawa sejak 27 Desember silam.

Jika yang lain menjadi korban peluru-peluru yang membabi buta atau bombardir yang dilakukan zionis Israel laknatullah, nasib Ibrahim lebih tragis dari mereka.

Ia menjadi bahan percobaan yang digunakan regu cadangan tentara Israel laknatullah.

“Israel sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan kepada dia yang tidak berdosa,” tambah Kamal yang saat itu masih berada di RS. Al-Shifa, mengurus jenazah putranya.

“Mereka tidak memiliki rasa kasihan untuk tubuhnya yang kecil.”

Hari yang Cerah

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya di benak keluarga Kamal Awaga bahwa mereka akan mengalami nasib yang tragis.

Mereka bangun tiap paginya untuk menghadapi hari yang cerah, bukan untuk terkunci dalam sebuah ruang kecil untuk menghindari bom-bom Israel.

“Ibu, biarkan aku sarapan di luar, di kebun kita. Aku bosan tinggal dalam ruang sempit ini,” ujar Ibu Ibrahim yang mengulangi perkataan anaknya.

Satu jam kemudian, sebuah meja diletakkan di kebun mereka dan satu keluarga itu berharap dapat menikmati sarapan kali ini dengan sempurna, momen yang jarang mereka temui. Mereka berusaha acuh terhadap keadaan sekitar, mereka tidak memperhatikan dari jauh apakah misil-misil Israel menargetkan rumah mereka.

Sebuah misil pertama menghancurkan acara mereka setelah itu misil-misil lainnya menghancurkan rumah mereka.

“Abi, aku sekarat,” ujar Ibrahim saat itu dengan luka-luka di sekujur tubuhnya.

“Cepat pergi,” ujar Kamal Awaga kepada istri dan dua anaknya sambil menggendong tubuh Ibrahim.

Tetapi, belum sampai ke gerbang rumah, peluru menghujani keberadaan mereka.

Satu peluru mengenai lengan Ibu Ibrahim dan satu peluru lainnya mengenai pinggang Kamal Awaga.

Dua saudara Ibrahim bersembunyi di balik puing-puing reruntuhan rumah mereka.

Praktek Menembak

Ketika hujan peluru telah selesai, keluarga Awaga berfikir kesengsaraan mereka selesai. Tetapi tentara zionis Israel tidak selesai sampai di siru.

“Tentara Israel semakin mendekat, aku fikir, aku akan menjadi target mereka,” uajr Awaga.

“Tetapi ternyata mereka mengarahkan senjatanya ke anakku, Ibrahim,” lanjutnya mengulang kejadian pahit yang ia alami dengan bulir-bulir air mata di matanya.

Seorang tentara biadab datang mendekati tubuh Ibrahim, memutar tubuh Ibrahim dengan kakinya sambil tertawa setelah itu menembakkan senjatanya kea rah kepala Ibrahim.

Beberapa waktu kemudian, Kamal mencoba menenangkan dirinya setelah menyaksikan kebiadaban Israel terhadap tubuh putranya.

“Setiap peluru yang ditembakkan, mereka iringi dengan nyanyian yang aku tidak mengerti maksudnya. Namun itu seperti merayakan sesuatu.”

Saat mereka merasa telah cukup melakukan “latihan”, mereka meninggalkan rumah Kamal.

Empat hari keluarga Awaga terperangkap hingga kahirnya tim medis berhasil mencari jalan untuk menyelamatkan keluarga itu dan membawanya ke rumah sakit.

“Apakah yang mereka lakukan, layak untuk putraku?” ujarnya dengan terisak.

Sabtu, 17 Januari 2009

Anjing Israel Melahap Tubuh Anak-Anak Gaza


Kekejian yang dilakukan tentara-tentara Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza sudah di luar batas perikemanusiaan. Tentara-tentara Zionis itu bukan hanya membantai warga Gaza dengan bom-bom dan tank-tanknya, tapi juga menggunakan anjing-anjing buas untuk meneror warga Gaza.

Kayed Abu Aukal, seorang dokter emergency di Gaza tidak tahu lagi kata-kata apalagi yang bisa digunakan untuk menggambarkan kekejian tentara-tentara Zionis itu. "Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan yang mengerikan seperti ini," cuma itu kata-kata yang terlontar dari mulut Dokter Aukal melihat kondisi jenazah Shahd, seorang balita Palestina yang berusia 4 tahun.

Shahd sedang bermain di belakang rumahnya di kamp pengungsi Jabalita, utara Jalur Gaza ketika sebuah bom Israel jatuh di belakang rumah itu. Shahd yang masih balita itu pun gugur syahid. Orang tua Shahd mencoba menyelamatkan puterinya yang sudah bersimbah darah itu, tapi ketika mereka mencoba mengambil jasad Shahd, tentara-tentara Zionis menembaki mereka dari kejauhan.

Selama lima hari jasad Shahd tidak terurus dan tergelak di tanah, sampai akhirnya tentara-tentara Zionis melepaskan beberapa ekor anjing yang langsung mengoyak jasad Shahd yang sudah tak bernyawa. "Anjing-anjing itu menyisakan satu bagian tubuh dari bayi yang malang itu dalam kondisi utuh," kata Dokter Aukal sambil meneteskan airmata.

"Kami sudah melihat pemandangan yang sangat memilukan selama 18 hari ini. Kami mengambil tubuh anak-anak yang terbakar atau terpisah-pisah, tapi kami belum pernah melihat hal yang seperti ini," sambungnya.

Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita menjadi santapan anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd bernama Matar dan sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah Shahd, tapi keduanya ditembaki tentara-tentara Zionis hingga gugur syahid.

Tetangga keluarga Shahd, Omran Zayda mengungkapkan, tentara-tentara Zionis Israel itu sengaja melakukan kekejaman itu. "Mereka (pasukan Zionis) mencegah keluarga Shahd yang ingin mengambil jenazahnya, dan mereka tahu anjing-anjing itu akan memakan jenazah Shahd," ujar Zayda.

"Tentara-tentara Israel itu bukan hanya membunuh anak-anak kami, mereka juga dengan sengaja melakukan cara-cara yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. Kalian tiak akan pernah bisa membayangkan apa yang dilukan anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd," tukas Zayda sambil menahan cucuran air matanya.

Sejumlah warga Palestina mengungkapkan, banyak warga mereka yang mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya, tentara-tentara Israel menembaki keluarga Abd Rabu yang sedang memakamkan anggota keluarga yang menjadi korban serangan Israel. Tembakan membuat orang-orang yang ingin memakamkan berlarian mencari perlindungan

Bukan cuma menembaki, tentara-tentara Zionis yang biadab itu kemudian melepaskan beberapa ekor anjing ke arah jenazah-jenazah yang belum sempat dimakamkan. "Apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan dan tidak bisa dibayangkan," kata Saad Abd Rabu.

"Anak-anak lelaki kami meninggal di depan mata kami dan kami dihalang-halangi untuk menguburkan jenazahnya. Lalu tentara-tentara Israel itu melepaskan beberapa ekor anjing ke dekat jenazah itu, seakan-akan kekejaman yang sudah mereka lakukan pada kami belum cukup," tutur Abd Rabu tak kuasa menahan tangisnya.

Minggu, 11 Januari 2009

Yamaha Mio Soul dari Jambi Bermesin Thailand


Yamaha Mio Soul dari Jambi Bermesin Thailand
Minggu, 11 Januari 2009 | 17:23 WIB
Yamaha Mio Soul dari Jambi ini punya keunikan. Mesin standar diganti bikinan Thailand dan komponen mobil tersemat di skubek ini.

CANON5D


CANON5D

Honda Perkenalkan Sport Modulo di Tokyo Auto Salon 2009


TOKYO, RABU — Meski Tokyo Auto Salon 2009 baru dibuka Jumat (9/1), Honda Access Corporation sudah merilis produk yang akan dipamerkannya di arena tersebut secara internasional. Dua mobil konsep yang mengekspresikan penampilan mobil setelah dimodifikasi atau pesanan khusus (custom) adalah Sport Modulo S2000 Roadster dan Sport Modulo Fit.

Sabtu, 10 Januari 2009


Setiap Detik Lahir 16,5 Mobil Baru

Kompas Otomotif: Setiap Detik Lahir 16,5 Mobil Baru

Kompas Otomotif: Setiap Detik Lahir 16,5 Mobil Baru
Setiap Detik Lahir 16,5 Mobil Baru

Pada Post yang lalu beberapa alamat siaran radio di Indonesia yang dapat kita dengarkan lewat internet. Ada yang baru lagi bisa nonton siaran Televisi Indonesia lewat Internet antara lain:
RCTI, SCTV, TVONE, INDOSIAR, TRANSTV, TRANS7, DAAI, ANTV, TPI, TVRI, PPT, CTV, GLOBAL, METRO

Tapi ada syaratnya yaitu komputer harus sudah terinstall flash. Mau download flash : http://www.ziddu.com/download/2561863/install_flash_player.exe.html

Jumat, 09 Januari 2009


Motor Trail Diablo 200X Hadir 2009

Kamis, 08 Januari 2009

Rabu, 07 Januari 2009


Honda Tiger Transformer from Cinere

New SLR Stirling Moss, No 2 Termahal di Dunia

Subaru Ballistic-3 2000
Rabu, 7 Januari 2009 | 07:36 WIB
Dari pabriknya saja belum dibikin dan ini karya kolaborasi putra bangsa. Bisa-bisa, mobil ini jadi inspirasi buat mobil balap Subaru di ajang lomba ketahanan.

Selasa, 06 Januari 2009


Located in the district of Cisaat, 14 kilometers from Sukabumi, Situ Gunung is a natural lake surrounded by damar trees and provides a suitable site for camping.

One of the famous resorts in West Java, Situ Patenggang (Situ means "Lake") is located within an hour car ride to the south of the Bandung's city border. The eastern side of the lake sports a cool forest with an average temperature of 10 degrees C and is often hazy the whole day. The north side is bordered by the lush greeneries of tea plantation.

Persen
Nasional - Selasa, 6 Januari 2009 | 14:37 WIB
Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menaikkan gaji prajurit sebesar 15 persen seiring ditambahnya alokasi anggaran pada tahun anggaran 2008/2009

KOMPAS.Com

KOMPAS.Com

Sabtu, 03 Januari 2009

visit Maps

//